Fakta Bukan Mitos, Kenapa Mesin Kendaraan Bisa Mati Mendadak Di Rel Kereta Api
Diterbitkan
oleh
Mr. G
--
Fakta Bukan Mitos, Kenapa Mesin Kendaraan Bisa Mati Mendadak Di Rel Kereta Api. Selama ini sering sekali terjadi kecelakaan yang terjadi di perlintasan kereta api, dan sampai saat ini telah banyak korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Terkadang banyak yang menyalahkan pihak PT. KAI karena tidak adanya palang pintu di perlintasan kereta api.
Namun hal itu juga tidak selamnya menjadi kesalahan PT. KAI karena banyak juga kecelakaan yang terjadi di perlintasan yang ada palang pintunya. Hal ini terjadi kebanyakan karena lalainya pengguna jalan dengan tidak mematuhi rambu yang ada alias menerobos palang pintu perlintasan yang telah ditutup.
Kasus yang terjadi saat kecelakaan terjadi di perlintasan kereta api adalah seringnya mesin kendaraan macet saat berada di atas rel perlintasan, banyak beredar mitos yang berkembang saat mesin kendaraan mati diatas rel, ada pendapat yang logis namun ada juga pendapat yang kurang masuk diakal. Lalu sebenarnya apa penyebab mesin kendaraan bisa tiba-tiba mati di perlintasan kereta api,?... Nah berikut ini faktanya yang disampaikan langsung oleh pihak PT. KAI
" Didalam lokomotif ada Boggie (roda kereta) komponen utama boggie adalah dinamo dan didalam dinamo terdapat unsur magnet yang cukup besar, dan didalam lokomotof seri CC terdapat 3 rangkaian boggie dengan 6 buah dinamo yang cukup besar. Hal tersebut sangat berdampak pada rel yang terbuat dari baja untuk menghantarkan medan magnet sejauh 1km dari lokomotif "
Dan inilah fakta yang sering terjadi kenapa mesin kendaraan sering mati diatas rel perlintasan "Saat kendaraan bermotor melintasi rel biasanya dalam kecepatan rendah, dan apabila pengendara tidak memindahkan gigi mesin ke kecepatan yang rendah maka putaran dinamo dan koil yang ada dapat seketika mati, akibat medan magnet yang dihantarkan oleh rel ka.
Oleh karena itu petugas perlintasan sering menutup saat kereta api masih berjarak kurang lebih 3 Km sebelum mendekati perlintasan. Namun, ketika ada kendaraan yang menerobos perlintasan saat jarak kereta api tidak kurang dari 1 Km, maka yang terjadi adalah mesin dan koil akan mati mendadak akibat medan magnet yang dihantarkan lewat rel, apalagi jika mesin dinamo dan koil sudah soak.
Maka dari sangat disarankan untuk menerobos perlintasan kereta api walupun jarak kereta masih dalam 1 Km. Kereta api tidak bisa mengerem mendadak, karena rodanya yang terbuat dari baja sehingga kereta akan berhenti dalam 800 m setelah direm.
Selain mematuhi rambu lalu lintas yang ada, apa salahnya jika lebih baik menunggu 1 menit saja sampai dengan kereta lewat, daripada kita kehilangan nyawa kita dalam satu menit. Demikian info ini saya tulis yang bersumber dari penjelasan PT. KAI. Semoga bermanfaat.
Namun hal itu juga tidak selamnya menjadi kesalahan PT. KAI karena banyak juga kecelakaan yang terjadi di perlintasan yang ada palang pintunya. Hal ini terjadi kebanyakan karena lalainya pengguna jalan dengan tidak mematuhi rambu yang ada alias menerobos palang pintu perlintasan yang telah ditutup.
Kasus yang terjadi saat kecelakaan terjadi di perlintasan kereta api adalah seringnya mesin kendaraan macet saat berada di atas rel perlintasan, banyak beredar mitos yang berkembang saat mesin kendaraan mati diatas rel, ada pendapat yang logis namun ada juga pendapat yang kurang masuk diakal. Lalu sebenarnya apa penyebab mesin kendaraan bisa tiba-tiba mati di perlintasan kereta api,?... Nah berikut ini faktanya yang disampaikan langsung oleh pihak PT. KAI
" Didalam lokomotif ada Boggie (roda kereta) komponen utama boggie adalah dinamo dan didalam dinamo terdapat unsur magnet yang cukup besar, dan didalam lokomotof seri CC terdapat 3 rangkaian boggie dengan 6 buah dinamo yang cukup besar. Hal tersebut sangat berdampak pada rel yang terbuat dari baja untuk menghantarkan medan magnet sejauh 1km dari lokomotif "
Dan inilah fakta yang sering terjadi kenapa mesin kendaraan sering mati diatas rel perlintasan "Saat kendaraan bermotor melintasi rel biasanya dalam kecepatan rendah, dan apabila pengendara tidak memindahkan gigi mesin ke kecepatan yang rendah maka putaran dinamo dan koil yang ada dapat seketika mati, akibat medan magnet yang dihantarkan oleh rel ka.
Oleh karena itu petugas perlintasan sering menutup saat kereta api masih berjarak kurang lebih 3 Km sebelum mendekati perlintasan. Namun, ketika ada kendaraan yang menerobos perlintasan saat jarak kereta api tidak kurang dari 1 Km, maka yang terjadi adalah mesin dan koil akan mati mendadak akibat medan magnet yang dihantarkan lewat rel, apalagi jika mesin dinamo dan koil sudah soak.
Maka dari sangat disarankan untuk menerobos perlintasan kereta api walupun jarak kereta masih dalam 1 Km. Kereta api tidak bisa mengerem mendadak, karena rodanya yang terbuat dari baja sehingga kereta akan berhenti dalam 800 m setelah direm.
Selain mematuhi rambu lalu lintas yang ada, apa salahnya jika lebih baik menunggu 1 menit saja sampai dengan kereta lewat, daripada kita kehilangan nyawa kita dalam satu menit. Demikian info ini saya tulis yang bersumber dari penjelasan PT. KAI. Semoga bermanfaat.
Ada pertanyaan?
Diskusikan dengan penulis atau pengguna lain