Cara Pembenihan Dan Pembibitan Tanaman Kehutanan
Diupdate
oleh
Mr. G
--
Ceritatani.Com - Cara Pembenihan Dan Pembibitan Tanaman Kehutanan. Tingkat keberhasilan dalam pembenihan dan pembibitan tanaman kehutanan itu sangat ditentukan oleh mutu benih serta bibit yang digunakan. Adapun mutu benih, itu sangat ditentukan oleh sifat genetik dan juga pengolahannya. Sedangkan mutu bibit selain ditentukan oleh benih juga ditentukan oleh cara pengolahannya selama benih di persemaian.
Untuk menghasilkan benih yang bermutu dalam jumlah yang banyak, maka benih harus dikelola dengan baik. Adapun pengelolaanya meliputi dari pemeliharaan tanaman, penyediaan benih hingga sampai dengan penyaluran bibit. Pengelolaan pembibitan tanaman kehutanan sangat perlu dilakukan karena hal ini adalah langkah awal untuk menyiapkan bahan tanaman kehutanan yang sehat serta bermutu.
Menginat pentingnya bahan tanam atau bibit untuk usaha pembagunan kehutanan, maka dalam pelaksanaan pembibitan harus betul-betul dilaksanakan sesuai dengan cara yang baik. Dengan cara pembenihan dan pembibitan yang baik, diharapkan hasil yang akan didapat juga akan baik dan bagus.
Pengertian Benih Dan Bibit
Sebelum kita masuk ke teknik cara pembenihan dan pembibitan, ada baiknya kita kita fahami dulu pengertian dari benih dan bibit terlebi dahulu.
Sebelum kita melakukan pembenihan, langkah pertama yang mesti dilakukan adalah memilih benih, memilih benih yang baik yaitu dengan cara menentukan sumber benih itu berasal. Adapun untuk memilih sumber benih yang baik ada kriteria yang mesti dilakukan yaitu :
Seperti yang telah dijelaskan dalam point kelima pemilihan sumber benih, jika memang harus membeli sebaiknya harus dilihat mutu beneih tersebut, adapun mutu benih yang baik adalah sebagai berikut :
Cara Pembibitan Dan Persemaian
Langkah selanjutnya setelah melakukan pemilihan sumber benih dan memilih standar mutu benih adalah menyiapkan lahan atau lokasi pembibitan dan persemaian serta persiapan-persiapan lainnya. Adapun untuk memilih lokasi pembibitan kriterianya adalah sebagai berikut :
Pemilihan Lokasi Persemaian.
Adapun pembuatan bedengan terdiri dari 2 kegiatan yaitu :
Pembuatan Bedeng Tabur
Pembuatan Bedeng Sapih
Untuk menghasilkan benih yang bermutu dalam jumlah yang banyak, maka benih harus dikelola dengan baik. Adapun pengelolaanya meliputi dari pemeliharaan tanaman, penyediaan benih hingga sampai dengan penyaluran bibit. Pengelolaan pembibitan tanaman kehutanan sangat perlu dilakukan karena hal ini adalah langkah awal untuk menyiapkan bahan tanaman kehutanan yang sehat serta bermutu.
Menginat pentingnya bahan tanam atau bibit untuk usaha pembagunan kehutanan, maka dalam pelaksanaan pembibitan harus betul-betul dilaksanakan sesuai dengan cara yang baik. Dengan cara pembenihan dan pembibitan yang baik, diharapkan hasil yang akan didapat juga akan baik dan bagus.
Pengertian Benih Dan Bibit
Sebelum kita masuk ke teknik cara pembenihan dan pembibitan, ada baiknya kita kita fahami dulu pengertian dari benih dan bibit terlebi dahulu.
- Benih : Adalah tanaman yang selanjutnya disebut Benih merupakan tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak atau mengembangkan tanaman. Sebagai contoh, Stek, Entres, Rimpang, Umbi dan lain sebagainya.
- Bibit : Adalah bahan tanam yang diperbanyak atau dihasilkan dari pembiakan tanaman secara generatif/biji.
- Benih generatif yaitu benih atau bahan tanam yang berasal dari biji.
- Benih vegetatif adalah benih atau bahan tanam yang berasal dari tanaman atau bagiannya yang dapat digunakan untuk memperbanyak tanaman, baik itu secara alamiah maupun secara buatan.
Sebelum kita melakukan pembenihan, langkah pertama yang mesti dilakukan adalah memilih benih, memilih benih yang baik yaitu dengan cara menentukan sumber benih itu berasal. Adapun untuk memilih sumber benih yang baik ada kriteria yang mesti dilakukan yaitu :
- Benih yang baik, berasal dari pohon induk yang baik.
- Benih harus diambil dari induk yang sudah tua dan juga sudah berbuah lebih dari 3 kali.
- Benih tidak diunduh dari pohonnya yang tumbuh menyendiri atau jarang, karena pohon yang tumbuh menyendiri akan menghasilkan benih dari hasil perkawinan sendiri.
- Sebaiknya benih dikumpulkan dari pohon-pohon yang tumbuh dalam tempat yang terdapat jumlah pohon yang cukup atau mengelompok.
- Jika Benih harus membeli, sebaiknya menggunakan benih yang berasal dari sumber benih yang jelas asal-usulnya, berlabel dan juga bersertifikat.
Seperti yang telah dijelaskan dalam point kelima pemilihan sumber benih, jika memang harus membeli sebaiknya harus dilihat mutu beneih tersebut, adapun mutu benih yang baik adalah sebagai berikut :
- Benih memiliki kemurnian 95 %
- Benih mempunyai daya kecambah 80 %
- Daya tumbuh benih dalam persemaian 80 %
- Benih Bebas Dari Penyakit.
Cara Pembibitan Dan Persemaian
Langkah selanjutnya setelah melakukan pemilihan sumber benih dan memilih standar mutu benih adalah menyiapkan lahan atau lokasi pembibitan dan persemaian serta persiapan-persiapan lainnya. Adapun untuk memilih lokasi pembibitan kriterianya adalah sebagai berikut :
Pemilihan Lokasi Persemaian.
- Usahakan lokasi dekat dengan sumber air.
- Tempat yang akan digunakan datar dengan kelerengan tidak lebih dari 5%.
- Lokasi dekat dengan jalan agar dalam distribusi bibit nantinya lebih mudah.
- Dekat dengan lokasi penanaman.
- Lokasi terbuka.
- Tersedia cukup bahan atau media yang akan digunakan dan juga aman.
Adapun pembuatan bedengan terdiri dari 2 kegiatan yaitu :
Pembuatan Bedeng Tabur
- Bedeng tabur dibuat untuk menyemaikan benih dari proses perkecambahan sampai dengan bibit/anakan cukup kuat untuk disapi ke bedeng sapih.
- Ukuran bedengan, panjang 5 m dan lebar 1 m atau bisa juga menyesuaikan dengan kondisi lokasi.
- Arah bedengan sebaiknya Utara-Selatan.
- Jika memang diperlukan, bedengan bisa diperkuat dengan bambu atau batu bata.
- Bedengan juga bisa dibuat dengan papan yang dibuat kotak memanjang untuk jenis tanaman tertentu.
- Jika bedengan menggunakan atap atau naungan sebaiknya atap menghadap ke timur.
Pembuatan Bedeng Sapih
- Bedeng sapih digunakan untuk menyusun polybag/ kantong plastik yang sudah diisi media tanam.
- Bedeng sapih sebaiknya diperkuat dengan belahan bambu disisi kiri dan kanan bedengan, tujuannya adalah agar polybag tidak roboh dan bedengan menjadi lurus.
- Ukuran bedengan, panjang 5 m dan lebar 1 m atau bisa menyesuaikan lokasi.
- Bedengan yang baik memiliki arah Utara-Selatan.
- Berilah atap atau naungan yang tujuannya adalah untuk melindungi anakan yang baru disapih agar tidak terlalu terkena panas matahari.
- Media yang dimaksud disini adalah campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1.
- Media inilah yang nantinya akan dimasukkan kedalam polybag/kantong plastik.
- Media yang baik adalah media yang porous, yang artinya dapat menyerap dan menahan air dengan mudah.
- Isi polybag dengan media tanah yang sudah disiapkan.
- Pengisian polybag harus penuh.
- Polybag / kantong plastik lalu disusun dalam bedengan yang telah disiapkan secara rapi tegak lurus dan rapat.
- Pasang naungan jika diperlukan.
Ada pertanyaan?
Diskusikan dengan penulis atau pengguna lain