Mengenal Pohon Pucung, Keluwek Dan Manfaatnya
Diupdate
oleh
Mr. G
--
Pucung atau sering disebut juga Kepayang, kluwek, keluwek, keluak, adalah tumbuan suku dari Achariaceae,(dulu dimasukkan dalam Flacourtiaceae.wikipedia). Di berbagai daerah sering terjadi perbedaan nama. Orang Sunda menyebutnya picung atau pucung (begitu pula sebagian orang Jawa Tengah) dan di Toraja disebut pamarrasan.
Pohon pucung, kepayang atau kluwek mempunyai batang lurus yang tingginya bisa mencapai 60 meter dengan diameter batang mencapai 120 cm. Percabangannya tidak terlalu rapat. Daunnya berbentuk jantung, dengan lebar 15 cm. dan panjang 20 cm. berwarna hijau gelap dan mengkilap di bagian atas, sementara bagian bawahnya agak keputihan dan sedikit berbulu.
Tanaman ini tumbuh di hutan hujan tropika basah dan merupakan tanaman asli yang tumbuh mulai dari Asia Tenggara hingga Pasifik Barat, termasuk di Indonesia. Pucung atau Kepayang bisa mampu tumbuh di daerah dataran rendah hingga ketinggian 1.500 m dpl.
Manfaat Dan Kegunaanya.
1. Pohon
Karena pohon pucung bisa tumbuh besar pohon ini kayunya juga cukup baik dan kuat bila digunakan sebagai bahan pertukangan.
2. Akar
Pohon pucung ini memiliki perakaran yang sangat kuat sehingga cocok digunakan sebagai pohon pelindung dan penghijuan di daerah aliran sungai. Selain itu karena pohon ini bisa tumbuh besar dan lama, akar-akar dari pohon pucung juga bisa menyimpan kandungan air yang sangat baik.
3. Buah
Buah pucung memiliki manfaat yang bermacam-macam, namun bila masih mentah buah pucung sangat beracun karena mengandung asam sianida (sifatnya beracun, mudah menguap pada suhu 26 derajat Celcius, bila terhirup binatang ternak dapat mengakibatkan kematian, aman untuk pengawetan ikan).
a. Biji keluwek dipakai sebagai bumbu dapur masakan Indonesia yang memberi warna hitam pada rawon, daging bumbu kluwek, brongkos, serta sup konro. Namun untuk menjadikan buah pucung menjadi kluwek yang bisa aman untuk dicampur masakan perlu fermentasi terlebih dahulu. Silahkan baca Proses Pembuatan Biji Pucung Menjadi Keluwek.
b. Selain untuk masakan pucung bisa dugunakan sebagai pengawet ikan: untuk 50 kg tangkapan ikan, digunakan 1 kg biji pucung yang telah dicacah dan dicampur garam sebanyak 1 kg, campuran dilumurkan pada hasil tangkapan, dan disimpan dalam ember plastik tertutup. Asam sianida biji kluwak akan mengawetkan ikan selama 6 hari, setiap hari dibuka selama 5 menit untuk menguapkan sianidanya.
Buah pucung, klwek biasanya oleh para petani dibiarkan jatuh sendiri dari pohonnya setelah buah itu masak, karena apabila buah dipetik tidak akan menghasilkan buah yang telah masak dan kualitasnya kurang bagus. Apabila buah telah jatuh dari pohonnya barulah para petani akan mengumpulkannya.
Setelah buah terkumpul barulah buah dibersihkan lalu direbus. Apabila buah tidak akan dijadikan keluwek, biasanya para petani akan langsung menjualnya kepada pedagang. Namun apabila buah pucung akan dijadikan keluwek perlu dilakukan proses fermentasi terlebih dahulu.
Demikian mengenai pohon pucung atau sering juga disebut keluwek maupun yang lainnya, semoga bisa menambah wawasan kita tentang tumbuhan-tumbuhan yang ada di Indonesia tercinta ini, Semoga bermanfaat.
Pohon pucung, kepayang atau kluwek mempunyai batang lurus yang tingginya bisa mencapai 60 meter dengan diameter batang mencapai 120 cm. Percabangannya tidak terlalu rapat. Daunnya berbentuk jantung, dengan lebar 15 cm. dan panjang 20 cm. berwarna hijau gelap dan mengkilap di bagian atas, sementara bagian bawahnya agak keputihan dan sedikit berbulu.
Tanaman ini tumbuh di hutan hujan tropika basah dan merupakan tanaman asli yang tumbuh mulai dari Asia Tenggara hingga Pasifik Barat, termasuk di Indonesia. Pucung atau Kepayang bisa mampu tumbuh di daerah dataran rendah hingga ketinggian 1.500 m dpl.
Manfaat Dan Kegunaanya.
1. Pohon
Karena pohon pucung bisa tumbuh besar pohon ini kayunya juga cukup baik dan kuat bila digunakan sebagai bahan pertukangan.
2. Akar
Pohon pucung ini memiliki perakaran yang sangat kuat sehingga cocok digunakan sebagai pohon pelindung dan penghijuan di daerah aliran sungai. Selain itu karena pohon ini bisa tumbuh besar dan lama, akar-akar dari pohon pucung juga bisa menyimpan kandungan air yang sangat baik.
3. Buah
Buah pucung memiliki manfaat yang bermacam-macam, namun bila masih mentah buah pucung sangat beracun karena mengandung asam sianida (sifatnya beracun, mudah menguap pada suhu 26 derajat Celcius, bila terhirup binatang ternak dapat mengakibatkan kematian, aman untuk pengawetan ikan).
a. Biji keluwek dipakai sebagai bumbu dapur masakan Indonesia yang memberi warna hitam pada rawon, daging bumbu kluwek, brongkos, serta sup konro. Namun untuk menjadikan buah pucung menjadi kluwek yang bisa aman untuk dicampur masakan perlu fermentasi terlebih dahulu. Silahkan baca Proses Pembuatan Biji Pucung Menjadi Keluwek.
b. Selain untuk masakan pucung bisa dugunakan sebagai pengawet ikan: untuk 50 kg tangkapan ikan, digunakan 1 kg biji pucung yang telah dicacah dan dicampur garam sebanyak 1 kg, campuran dilumurkan pada hasil tangkapan, dan disimpan dalam ember plastik tertutup. Asam sianida biji kluwak akan mengawetkan ikan selama 6 hari, setiap hari dibuka selama 5 menit untuk menguapkan sianidanya.
Buah pucung, klwek biasanya oleh para petani dibiarkan jatuh sendiri dari pohonnya setelah buah itu masak, karena apabila buah dipetik tidak akan menghasilkan buah yang telah masak dan kualitasnya kurang bagus. Apabila buah telah jatuh dari pohonnya barulah para petani akan mengumpulkannya.
Setelah buah terkumpul barulah buah dibersihkan lalu direbus. Apabila buah tidak akan dijadikan keluwek, biasanya para petani akan langsung menjualnya kepada pedagang. Namun apabila buah pucung akan dijadikan keluwek perlu dilakukan proses fermentasi terlebih dahulu.
Demikian mengenai pohon pucung atau sering juga disebut keluwek maupun yang lainnya, semoga bisa menambah wawasan kita tentang tumbuhan-tumbuhan yang ada di Indonesia tercinta ini, Semoga bermanfaat.
Ada pertanyaan?
Diskusikan dengan penulis atau pengguna lain